Belajar Tahsin dan Tajwid dalam Pembacaan Al-Qur'an, Beda atau Sama?

Belajar Tahsin dan Tajwid dalam Pembacaan Al-Qur'an, Beda atau Sama?

Pembelajaran Al-Qur'an merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam upaya memahami dan mengamalkan Al-Qur'an, ada dua ilmu yang sering kali menjadi fokus, yaitu tahsin dan tajwid. Keduanya berkaitan erat dengan cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Lalu, yang sering menjadi pertanyaan adalah, apakah tahsin dan tajwid itu memiliki pengertian yang sama atau berbeda? Mari kita temukan jawabannya di artikel ini.

Baca Juga : Tahsin Online Gratis untuk Pemula: Menjadi Mahir dalam Membaca Al-Quran dari Rumah

Definisi Tahsin dan Tajwid

Secara etimologis, tahsin berasal dari kata 'hassana-yuhassinu' yang berarti memperbagus atau memperindah. Dalam penggunaannya, kata ini sering dianggap sinonim dengan tajwid, yang berasal dari kata 'jawwada-yujawwidu'. Dari segi terminologi, definisi tahsin disamakan dengan tajwid, yaitu “mengeluarkan setiap huruf-huruf Al-Qur’an dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.”

Hak huruf adalah sifat asli yang senantiasa menyertai masing-masing huruf hijaiyah, seperti al-hams (bunyi lembut), al-jahr (bunyi jelas), dan lain-lain. Sementara itu, mustahaq huruf adalah sifat tambahan yang nampak sewaktu-waktu, seperti idgham (menggabungkan), ikhfa (menyembunyikan), iqlab (mengubah), dan sebagainya.

Baca Juga : Link Gabung Grup WA Belajar Tajwid dan Tahsin Tilawah Al-Quran, GRATIS!

Hukum Mempelajari Tajwid

Mempelajari ilmu tajwid secara teori merupakan fardhu kifayah, yaitu kewajiban kolektif yang jika sudah ada yang memenuhi maka gugur kewajiban tersebut bagi yang lainnya. Namun, membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid adalah fardhu ‘ain, kewajiban individu yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Oleh karena itu, seseorang belum dianggap fasih dalam membaca Al-Qur’an jika bacaannya tidak sesuai dengan kaidah tajwid.

Hal ini dipertegas dalam Al-Qur’an, “…. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. Al-Muzammil: 4), dan dalam hadits, “Bacalah Al-Qur’an dengan cara dan suara orang Arab yang fasih.” (HR. Thabrani).

Tujuan Mempelajari Tahsin

Tujuan utama dari mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lidah dari kesalahan ketika membaca Al-Qur’an, baik kesalahan ringan maupun kesalahan berat atau fatal. Kesalahan ringan, misalnya kelebihan harakat, sementara kesalahan berat bisa meliputi perubahan harakat atau perubahan huruf, yang dapat mengubah makna.

Perbedaan Tahsin dan Tajwid

Tahsin dan tajwid memiliki persamaan dalam hal memperbaiki atau memperbagus bacaan agar menjadi sempurna sesuai hukum-hukum tajwid yang berlaku. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya:

  • Tajwid lebih fokus pada teori dan pembahasan istilah-istilah dalam hukum tajwid, seperti mad thobi’i, idgham, ikhfa, iqlab, dan sebagainya.
  • Tahsin lebih fokus pada praktik bacaan sesuai hukum-hukum tajwid tanpa terlalu menekankan istilah-istilah tajwid, melainkan lebih pada perbaikan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dalam bacaan.

Kesalahan Umum dalam Membaca Al-Qur’an

Ada empat kesalahan umum yang sering terjadi saat membaca Al-Qur’an:

  1. Tidak konsisten dalam bacaan panjang (mad): Bacaan panjang yang seharusnya konsisten dalam durasinya sering kali tidak dipertahankan.
  2. Tidak konsisten dalam bacaan yang ditahan (ghunnah): Kesalahan dalam menahan bunyi pada tempat-tempat tertentu yang seharusnya ada ghunnah.
  3. Pengucapan vokal yang kurang sempurna: Kesalahan dalam mengucapkan vokal huruf hijaiyah yang mempengaruhi kefasihan bacaan.
  4. Pengucapan huruf sukun: Ketidaktepatan dalam pengucapan huruf sukun yang mempengaruhi makna bacaan.

Masing-masing kesalahan tersebut memiliki metode tersendiri dalam kaidah tahsin untuk memperbaiki dan membuat bacaan lebih konsisten sesuai dengan hukum-hukum tajwid.

Sudah paham sampai sini ya? Tidak perlu bingung dengan tahsin dan tajwid. Satu hal yang harus kita pahami bersama adalah bawah mempelajari dan mengamalkan ilmu tahsin dan tajwid adalah kewajiban setiap Muslim yang ingin membaca Al-Qur’an dengan benar. Kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dapat diminimalisir dengan pemahaman yang baik mengenai teori dan praktik tajwid. Dengan demikian, bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan.

INFO LENGKAP, KLIK GAMBAR

Posting Komentar untuk "Belajar Tahsin dan Tajwid dalam Pembacaan Al-Qur'an, Beda atau Sama?"