Banyak sekali kaum muslim yang mencukupkan bacaan Qur’an-nya tanpa mau tahu apakah bacaan yang ia baca selama ini sudah tepat atau belum. Ketika sudah dianggap lancar membaca, seringkali mereka enggan untuk belajar, karena merasa bacaannya sudah tepat dan tidak ada yang salah.
Padahal hal tersebut belum tentu tepat apabila diperdengarkan kepada orang yang memahami cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Ternyata masih banyak juga huruf yang tertukar atau kurang sempurna di dalam pengucapannya.
Contoh, misal tertukarnya huruf sin dengan huruf syin. Atau tertukar huruf huruf tha dengan ta. Terkadang ha;-hal semacam ini kurang diperhatikan oleh sebagian besar kaum muslim. Padahal jika kita tahu, tertukar satu huruf saja, bisa berpotensi untuk merubah makna dari bacaan kita.
Ketika maknanya berubah, maka yang sedang kita baca saat itu, seolah-olah bukanlah Al-Qur’an, karena maknanya sudah berubah jauh dari yang semestinya.
Ada lagi misal tertukarnya harakat Fathah, Kasrah, atau Dhammah yang ketika diucapkan seperti terdengar bunyi E atau O. Hal seperti ini sangat sering terjadi, dan kebanyakan para pembaca tidak menyadarinya.
Ada juga kesalahan yang kerap dilakukan adalah memantulkan huruf sukun yang bukan termasuk huruf qalqalah. Huruf sukun yang sering terpantul adalah huruf nun dan lam. Sehingga tanpa disadari ketika membaca dua huruf tersebut, seolah ada tambahan bunyi ne atau le di belakangnya.
Tentunya hal-hal yang sering dianggap remeh ini harus mulai menjadi perhatian bersama. Agar kita sebagai umat muslim tidak melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Nah, tentunya untuk mengetahui apakah bacaan kita sudah tepat atau masih banyak salahnya, tidak ada cara lain kecuali dengan belajar.
Dengan belajar di dalam kelas tahsin baik online maupun offline, maka kita akan mengetahui sejauh mana kondisi bacaan kita hari ini. Apakah memang sudah baik, atau justru masih parah dengan banyak kesalahan di sana sini. Jangan sampai kita tenggelam di dalam kesalahan yang tidak pernah kita sadari saat membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Seperti yang sudah kita pahami bersama, bahwa membaca Al-Qur’an dengan tajwid itu hukumnya wajib, sedang belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardhu kifayah. Namun, perlu diingat bahwa orang yang tidak pernah belajar tajwid, kemungkinan besar bacaannya pasti akan berantakan, karena dia tidak paham dengan kaidah-kaidah yang berlaku saat membaca ayat Al-Qur’an.
Penjelasan lengkapnya bisa kamu baca di artikel ini, Membaca Al-Quran dengan Baik dan Benar itu Hukumnya Apa?
Ditambah lagi, orang yang tidak pernah belajar ilmu tajwid, bagaimana caranya dia membedakan bunyi antara satu huruf yang satu dengan huruf yang lainnya? Jika perbedaan bunyi saja tidak tahu, maka potensi untuk tertukarnya huruf akan semakin besar. Ini kita belum bicara huruf tebal dan tipis, belum bicara mana yang mengalir dan tertahan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, belajar tajwid itu menjadi bagian yang sangat penting untuk menunjang perbaikan bacaan kita agar baik dan benar.
Kamu bisa belajar ilmu tajwid dan praktek tahsin dimana saja, namun jika kamu sedang mencari kelas tahsin online bersanad, maka kamu sedang berada di tempat yang tepat. Dengan belajar di kelas tahsin bersanad, maka kamu akan mendapatkan ilmu tajwid yang berkualitas, bukan asal-asalan. Tentunya juga dibarengi dengan koreksi pengucapan bacaan yang berkualitas juga.
Tertarik ingin bergabung dengan kelas tahsin online bersanad? Yuk belajar bersama Rumah Qur’an Sulaiman, agar bacaan kita bisa menjadi lebih baik dan juga lebih sempurna lagi.
Info lebih lanjut, baca aja artikel ini, Kelas Tahsin Online Rumah Quran Sulaiman.
Posting Komentar untuk " Kelas Tahsin Online Bersanad : Sudah Tepatkah Bacaan Qur’an Kita?"